playstation

Bahagia Melihat Anak Bermain PlayStation


Jujur saja, saya kurang tahu menahu soal perkembangan dunia game console saat ini. Kalau dulu, dunia anak (cowok) sudah cukup gemerlap dengan hadirnya Nintendo Spica atau SEGA. Lalu semakin bergengsi dengan mulai hadirnya PS1 alias PlayStation generasi pertama. Masa kanak-kanak sampai remaja seakan menjadi semakin indah, walaupun kadang tidak seindah kenyataan bahwa permainan jenis ini termasuk aktivitas yang terlarang pada waktu itu, khususnya bagi yang nilai rapornya istimewa (isinya tinta merah semuwa). Continue reading Bahagia Melihat Anak Bermain PlayStation

Cerminan Orangtua [Anak]


We are what we repeatedly do. Baik dan buruknya yang kita lakukan sebagai orangtua, 98% akan diserap oleh anak. Oleh sebab itu kebiasaan menjadi hal yang penting. Jangan heran jika ada kasus kenakalan anak usia sekolah karena latar belakang keluarganya yang broken home. Karena kondisi yang seperti itu sangat mungkin berpotensi menjadi pemicunya. Continue reading Cerminan Orangtua [Anak]

Gigit [Dua Dunia]


Kombinasi yang aneh. Satunya dari dunia medis, sementara yang satu lagi dari dunia digital. Yang satu berurusan dengan banyak orang. Sementara yang satu lagi hanya berkutat dengan benda virtual yang sejatinya adalah benda mati. Seakan tidak nyambung. Tapi alhamdulillah kami begitu menikmati kebersamaan kami. Saling melengkapi, saling support, dan maju bersama dalam cinta. Continue reading Gigit [Dua Dunia]

Mengapa Nostalgia Itu Indah?


Bismillaah… Akhir-akhir ini saya sering mencermati banyak tweet terkait #generasi90an. Saya juga masih mengikuti perkembangan foto-foto, meme, dan kumpulan cerita menarik seputar kehidupan dekade 90-an yang terdapat di Instagram-nya. Saya akui saya cukup terbawa suasana ketika membacanya satu demi satu. Kadang tersenyum sendiri. Kadang geleng-geleng tidak nyambung. Atau bahkan seringnya justru tertawa cekikikan ga jelas karena merasa kagum dengan teman-teman yang masih ingat betul tentang memori masa kecil atau masa mudanya dulu di era 90an. Faktanya memang hampir semua orang yang mengaku dirinya generasi 90an, mengklaim bahwa masa-masa itu adalah masa yang paling bahagia, paling sempurna. Betul tidak? **hanya ditujukan … Continue reading Mengapa Nostalgia Itu Indah?

Mencela yang Mencaci


Bismillaah… Nampaknya sedang ngetren membicarakan Ibu Menteri nyentrik, yang baru saja dilantik, menuai banyak kritik, karena faktor akademik, dan kebiasaan merokoknya yang kurang estetik, apalagi tatonya yang begitu eksentrik. Konteks “membicarakan”nya di media sosial tentu saja mempunyai kecenderungan ke arah negatif. Entah mengapa kok sekarang ini kebanyakan dari kita justru bangga sekali melakukan bullying intimidatif. Baik terhadap golongan tertentu, atau figur sorotan secara subjektif. Lucunya, pelaku-pelakunya tidak sedikit yang berasal dari kalangan edukatif, yang seharusnya bijak dan arif. Bukannya malah ikut-ikutan flaming secara agresif dan provokatif. Nah, counter attack-nya pun juga penuh dengan asumsi. Yang dibahas etika dan tradisi, kok … Continue reading Mencela yang Mencaci

Tornado Kecil


Bismillaah… Nampaknya, aku sudah lama tidak berkunjung ke kampus kesayanganku ini. Tidak banyak yang berubah, terutama suasananya yang rimbun dikelilingi banyak pepohonan. Gedung-gedungnya pun masih terlihat sama. Pilar-pilar batu, atap sirap yang tersusun dari ribuan kayu-kayu kecil, juga paku air yang masih menancap di tempatnya. Tapi hari ini tidak seperti hari-hari yang sebelumnya, dimana aku lebih sering menuju lingkungan STEI, jurusan tempatku berkuliah dulu. Atau hanya sekadar mampir sholat di Salman. Sekarang, agak berbeda. Seakan ada hembusan angin yang mendorongku untuk berjalan lebih jauh lagi ke belakang, melewati Plaza Widya. Menuju Departemen Geofisika dan Meteorologi (GM). Satu tempat yang sama … Continue reading Tornado Kecil

Sawah Horor

Sawahku


Orang-orangan sawah yang dirancang bapak memang spesial. Burung pipit dan belalang dapat dipastikan tidak akan mau mendekat. Mungkin mereka takut karena banyak burung hering yang sesekali datang dan bergumul. Keren kan desain bapakku. Menghadirkan pemangsa alami untuk mengusir hama yang memakan padi dan jagung kami. Walaupun aku sendiri tidak pernah melihat secara langsung sih, ada burung hering memangsa burung pipit, hehehe. Continue reading Sawahku