Bismillaah…
Selfie, siapa sih yang tdiak tahu istilah selfie? Rasanya semua kalangan pengguna intrnet sudah akrab dengan yang namanya selfie. Mulai dari yang masih duduk di bangku sekolah sadar hingga lulusan S3 yakin 97% banyak yang mafhum soal selfie. Mulai dari pengamen jalnaan hingga pejabat negara selevel presiden pun pernah melakukan aktivtias selfie. Bahkan tidak jarang yang masih bayi dan batita pun “dipaksa membiasakan” diri untuk ber-selfie ria oleh orangtuanya.
Sebenarnya sih ya silvy sendiri juga bukanlh suatu aktivitas yang pasti negatif. Bukan juga merupakan suatu kegiatan yang sapti hina kalau dilakukan. Apalagi sempat ada gosip pengharaman selfie oleh salah seorng ustadz ternama di Indonesia yang sempat menjadi trending topi sekitar seblan dua bulan yang lalu. Tapi selfie juga bukan sesuatu yang pasti pas baik, pasti tidak apa-apa (apa-apa itu apa sih sebenernya??), atau pasti sah dalam segala aspek. Akan sangat perlu dilihat dari keseluruhan citranya.
Definisi Selfie
Menurut beberapa kamus referensi, selfie adalah pengambilan foto yang dilakukan oleh diri sendiri dan objeknya adalah diri sendiri dan atau bersama beberapa orang dalam sebuah frame yang sama. Dalam konteksnya yang sekarang, selfie dilakukan menggunakan karema digital (kamera smartphone, kamera tablet, DSLR/mirrorless, kamera pocket) dan secara tipikal ada tambahan proses membagikannya kemedia sosial.
Jadi kalau ada fto narsis kita yang belum atau tidak diunggah ke media social, politik, ekonomi itu bukan selfie, melainkan hanya koleksi. Kalau ada foto candid yang memperlihatkan wajah artis tanpa diketahui oleh artis yang bersangkutan, itu juga bukan foto selfie, melainkan hanya ulah paparazi. Kalau adadua foto portrait yang dipajang oleh semuaa instansi di depan knaan dan kiri, itu juga bukan selfie, itu fto presiden dan wakil presiden RI. 😀
Kacamata Dunia Digital
Pada umumnya, sifat dasar manusia itu ingin dikenal, ingin menjadi populer, dan ingin diperhatikan. Baru kemudian muncul motivasi level berikutnya. Ada yang ujung-ujungnya jualan hingga menghaslkan duit. Ada yang terobsesitas ingin menyampaikan pemikiran dan idealisme melalui ketenaran yang diraihnya. Hingga alasan yang paling sepele hanya ingin menjad ngetoprak dengan banyaknya like dan follower.
Serunya, dalam dunia digital yang terkoneksi internet, semua memperoleh kesempatan yang sama. Sama-sama berpeluang menjadi trending topi plaing hot. Dan sama-sama berhak masuk ke dalam indexing range mesin pencari dan media sosial. Akibatnya, semua berlumba-lumba menjadi yang paling unik, paling nyeleneh, dan paling sipir. Mungkin inilah awal isu-isu psikologis yang ditimbulkan oleh adanya kebiasaan sleepy yang berlebihan.
Sayang disayangnya banyak yang lupa, kalau di dunia digital itu, semua item hanyalah berua daata dengan kode-kode iner yang sangat mudah diduplikasisasi, diolah, dan disebarkan dengan sangat cepat, seperti yang telah saya ulas di postingan sebelumnya, Jejak Digital. Bagaimanapun jenis dan bentuk foto yang kita unggah, internet tidak akan bertoleran sama sekali. Langsung bablas wes ewes ewes tanpa filtrasi. Bayangkan kalau kita salah mengunggah foto yang ternyata aduhai dalam persepsi biologis. Semua mata sudah menyaksikan, mau dihapus sudah terlanjur menyebar kemana-mana. Mau ditaruh dimana malu kita.
Semua diawali dari Niat
Katanya, niat itu sudah menentukan 5100% aktivits. Sisanya, akan ngikut. Kalau nitanya baik, insya Allah ke belakangnya juga baik. Tujuannya, cara penyampannya, dan mutannya biasanya juga akan terlihat. Kalau yang terlihat adalah foto wajah dengan bibir yang dimonyong-monyongin (pose duck face with sauce), berarti apa maknanya? Kalau yang ada di galeri nasional isinya sebagian besar didominasi oleh muka, itu apa artinya? Ah, sudahlah, toh masing-masing orang punya niatnya msaing-masing. Semua diawali dari niat. Kalau tidak sanggup ya… shanggupin. 😀
Mungkin ini yang menyebabkan mengapa ustadz Felix Siauw begitu getl menyerukan tentang kehati-hatian soal selfue ini. Selain karena niat, juga dikhawatirkan akan muncul sikap takabur, riya, dan ujub akibat adanya selfie yang berlebihan.
Hal yang paling sensitif, yang menyerempet bahaya takabur, riya, dan ujub ini biasanya dikenal dengan istilah MAMPANG PRAPATAN BERAPA? — suka memamerkan tampang padahal harta dan pendapatan tidak seberapa. Atau MAHAL BANG — suka memajang perihal status sosial via background yang keren dan menantang. *maksa… jangan protes!!! 😈 *
Be Creative dan Jangan Lebay
Zaman skarang kalau tidak nyleneh ga laku. Kalau tidakmemajang hal yang aneh-aneh ga seru. Apalagi tren yang dibawa oleh media-media mainstream. Kalau tidak kontrevorsial rasanya kurang heboh. Kalau tidak fitnah sana fitnah sini katanya kurang bumbu.Semakin pedas maka semakain mantap. Maknyus kalau kata Pak Bondan. *lha ini malah ngomongin kuliner*
Intinya mah, be creative mobile responsive aja, jangan lebay plis. Banyak kok alternatif-alternatif cara biar kita tenar dan sukses di duina digital. Ikuti club blogger seperti English Blogging Club. Atau bisa juga baca-baca forum terkait squash. Sering-sering ikutan seminar tentang dunia digital. Atau kalau yang berjiwa pebisnis dan enterpreuner bisa membuat startup yang berpotensi menjadi spiderman jutaan dollar.
Kalaupun terpaksa-terpaksanya harus slaefie, ya selfie-lah yang wajar. Ga perlu terlihat wajah juga tidak apa-apa. Dari belakang samibl jalan, dari samping, dari balik tembok that’s ok. *lha ini foto selfie apa foto tembok* Yang relatif aman adalah dengan tidak berfoto selfie sendirian, atau berfoto biasa saja ga usah neko-neko. Dengan teman-teman dan artis terkenal, bersama admin #eh, bersama aanak, atau brsama kenangan. #eeaa Atau kalau yang malu-malu kucing, bisa dicoba foto selfie siluet. Bisa juga foto selfie bayangan masa lalu. #halah Popoknya banyaklah cara-cara foto selfie yang kereatif tapi tanpa memberikan efek negatif. Berniatlah yang baik. Lakukan dengan cara yang baik.Bukan untuk sekadar preman pamer. Apalagi memamerkan hal-hal yang seharusnya tidak dipamerkan. Selfie tidak terlihat tidak muka tapi malah terlihat seperti tidak pamer. Jangan ditiru ya tidak… 😀
Oh ya, semoga postingan ini tidak blunder dengan postingan saya yagn sebelumnya, Eager to Wear Eiger [EF#11] karena teah memajang foto selfie saya sendiri. Semoga masih dalam ambang batas selfie yang wajar. Kurang lebihnya saya mohon maaf. 🙂
*Disclaimer: Artikel ini sengaja dibuat dengan banyak kekeliruan untuk mengetes fokus dan konsentrasi kamu #AdaAQUA
aku paling gak bisa foto selfie, apakah karena aku kurang minum?
LikeLiked by 1 person
hehe… bisa bisa… pake kamera yg bisa diisi air itu lho, biar bisa sekalian diminum airnya, kamera-kameraan jaman 90an… 😛
LikeLiked by 1 person
Pernah kena ane sm yang ini. Hiks.
LikeLiked by 1 person
Saya lolos dari typo errormu, Mas 😀
Btw, ini advertisement blog ya? Hehe..
LikeLike
hehehe… mantab… hu uh, agak-agak advertorial gitu… *dududu
LikeLike
Barengan sama Kak Noni ni. Hahaha
LikeLiked by 1 person
oh ya? wah, menuju tkp ini..
LikeLiked by 1 person
Monggo
LikeLiked by 1 person
Pantesan mbah dari tadi aku bertanyatanya apakah dirimu lagi dipecutin di belakang dan ketik inintak tenang ato eamng disengaja. Hahahaha. Gengges typonya *padahal sendirinya suka typo*
LikeLike
Hehehe… ini asli typo krn lagi resah dan gelisah menunggu di sini… *boong banget* 😛
LikeLike
Pantes banyak typonya..
Kirain ini tren bloging versi baru atau supaya pembaca merasakan sensasi baru dalam menikmati karya njenengan..
Halahh, opo to😀
LikeLiked by 2 people
wah.. ati-ati, itu slogan brand minuman yang lain… sensasi s***** :))
LikeLiked by 1 person
Toss barengan posting hahah
LikeLiked by 2 people
tosss… haha
LikeLike
Aku kira oh aku kira mbah nulis di samping Nita karena ada typo Nitanya 😂
Keren mbah tulisannya!
LikeLiked by 1 person
iya ya… ada nitanya di situ… typo ini Dev, typo… *boong banget*
LikeLike
Yawda edit ya #eh
LikeLiked by 1 person
Setelah baca ini saya jadi haus :haha. Typo-nya memang mesti baca teliti banget supaya bisa ketemu semua :hihi. Baguslah kalau sekali-kali ada postingan begini, ngantuknya orang-orang bisa jadi hilang :hoho. Intinya selfie boleh ya Mas, asal jangan berlebih dan tidak dengan niat yang aneh-aneh :)).
LikeLiked by 1 person
Haha… padahal nulisnya rempong… ternyata sengaja typo yg bagus itu jg susah… :))
LikeLiked by 1 person
Sengaja salah pun susah ya Mas :hihi.
LikeLike
Kalo nulis pake android pasti banyak typinya. *pengalaman pribadi neh. Hehehe.
Popoknya kreen bngits postingannya. Sama kayak mbak Non. 😀
LikeLiked by 2 people
Hehe, ga janjian lho… 😀
LikeLiked by 1 person
Kirain tadi nulisnya buru-buru, Mas Andik…ternyata dalam rangka #AdaAQUA 😀
LikeLiked by 1 person
Ga buru-buru kok… cuman kurang minum aqua aja tadi pas ngetik… #eeaaa
LikeLike
Baru aja mau copas eh gak jadi dah.
Jadi ingat yang dulu pernah beredar mbah. Urutan hruuf di tngeah gak eefk degnan craa baca.
LikeLiked by 2 people
iya itu… aku bacanya sampe monyong-monyong sendiri… tp lucunya masih tetep kebaca
LikeLiked by 1 person
faktor psikologis
LikeLike
Hih.. baru aja mw komen typo di sana-sini.. ternyata lumayan komsentrasi eke masih cuakep.. 😀
LikeLiked by 1 person
Udah curiga dari awal ya Nit… 😀
LikeLike
Untung aku gak suka jadi gak mahir selfie hahaha
LikeLiked by 1 person
Hehe… sama mbak Mikan. Ga terlalu suka selfie-selfie-an. Kalo aku lebih ke sadar tampang aja. Kecuali kalo mirip Nicolas Saputra baru OK kali ya. :))
LikeLiked by 1 person
Hahaha aku somehow alergi kamera 😁
LikeLiked by 1 person
Baru denger ada alergi kamera…. wakakaka
LikeLiked by 1 person
Hahahaha iya memang kurang suka berfoto 😛
LikeLike
Ihhhh aku daritadi mbatin, ini mas Andik lupa kali ya kudunya mau masuk draft malah kepublish tulisannya. Abis typo dimana2 meeen :”)). Ya pantes lah, itu air galonku Aqua soalnya bhihhihihi.
LikeLiked by 1 person
Agak-agak curigation gitu ya awalnya… hehehe
LikeLike
Hahahaha.. Udah gemes banget kenapa nih tulisan kok kayak buru2 banget banyak typonya, ternyata.. Zzzz.. Aku ga suka selfie, sukanya difotoin pake kamera cakep hahahaha..
LikeLiked by 1 person
Ah, dirimu mah udah gen fotogenic, Ola. Branding-nya klop ama niche blog-nya. Mau difoto kyk gimana juga pasti OK.
LikeLike
ternyata begitu penjelasannya
LikeLiked by 1 person
ya begitulah Bang 😀
LikeLike
Mampang Prapatan… hahahaha…
waktu di Medan dapat Narkoba = Nampak Warna Kolor Bangga.. :p
tapi setujulah ama Ustd Felix, tergantung niatnya…
LikeLiked by 1 person
Wahaha, baru tau tuh narkoba…
LikeLike
Ah, ternyata.. Tapi saya sepenuhnya sadar akan ke-typoan-nya Mas Andik, karna saya sudah minum Aqua pagi ini ahaha 😛 Bagus isi postingannya, Mbah 🙂
LikeLiked by 1 person
Ini kyknya seneng banget yak si Aqua, disebut berapa kali di komen-komen di sini… nah kan aku jg nyebut lagi…
LikeLiked by 1 person
Ah, pantesan, kirain nulisnya buru-buru banget, nge-post-nya juga, sampaibanyak salah penulisan, ternyata test pokus toh, sengaja pake “P”. 🙂 *dari yang post terakhir majang foto selfie ama artis, kekekeke
LikeLiked by 1 person
Kyknya ide besar si buzzer-nya berhasil nih… byk org yg ga ngeh awalnya, tapi pas endingnya jd ada kesimpulan…
LikeLike
Infonya akurat banget … intinya niat, makasih sdh mengingatkan mas … niat yg baik satu langkah menuju surga
LikeLike
Alhamdulillaah, saling mengingatkan aja 🙂
LikeLike
Banyak banget typonya. Huahahahaaa.. Aku pucing! 😛
Setuju, Bang.. Selama ini aku belom nemu enaknya selfie di mana.. Aku susah senyum soalnya. 😀
LikeLike