Bismillaah…
(Sumber gambar: http://www.nurisfm.blogspot.com/2012/08/sedih.html)
Saya sedih bukan hanya karena banyak petinggi negeri ini yang melakukan tindakan korupsi.
Melainkan saya juga sedih ketika semua aib para pelakunya dikoreksi tanpa kecuali.
Saya sedih bukan hanya karena banyak pejabat dan dewan terhormat menjadi penjahat rakyat.
Melainkan saya juga sedih ketika masyarakat sudah sangat terbiasa dengan ucapan laknat dan hujat.
Saya sedih bukan hanya karena banyak pemimpin di sini bermewah-mewah dan bermegah-megah.
Melainkan saya juga sedih ketika orang-orang yang dipimpin juga tidak mau kalah, bahkan mengorbankan aqidah.
Saya sedih bukan hanya karena banyak orang penting menjadi maling padahal negara sedang genting.
Melainkan saya juga sedih ketika anak-anak muda mudah terpancing oleh hal-hal yang tidak penting.
Saya sedih bukan hanya karena banyak orang radikal melakukan tindakan brutal dan amoral.
Melainkan saya juga sedih ketika ungkapan emosional mudah sekali menyebar di media sosial.
Saya sedih bukan hanya karena banyak orang pintar yang bermental seperti orang barbar.
Melainkan saya juga sedih ketika anak-anak muda lebih banyak menebar gusar daripada belajar.
Saya sedih bukan hanya karena banyak orang terpandang ingin jadi kondang doang tanpa berpikir panjang.
Melainkan saya juga sedih ketika yang bersangkutan justru dipajang sebagai bahan olokan dan tertawaan orang-orang.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) bisa jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) bisa jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. al-Hujuraat: 11)
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebagian yang lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat:12)”
Aih, saya masih suka ngledekin orang Mas, terpengaruh isu2, dan..
Ahh, masih banyak lagi..
LikeLike
Ahh.. apalagi saya Mbak.. kadang msh suka ikut jd pengamat politik abal-abal.. yg kyknya sok iye gt kl ngasih telaah.. pdhl mah ga tau apa-apa sebenernya..
LikeLike
Hehe, apa tipikal orang kebanyakan seperti itu..
Yang bisa mengendalikan pikiran dan lisan kita memang hanya kita sendiri ya, para sahabat hanya bisa mengingatkan.
Terimakasih remindernya!
LikeLike
Sama sama mbak.. saling mengingatkan aja.. 🙂
LikeLiked by 1 person
Kita perlu pemimpin tegas. Pemimpin yang punya “power”, pemimpin yang kepentingannya rakyat, bukan begundal-begundal itu.
LikeLike
Sippp…
LikeLike
Itulah manusia
LikeLiked by 1 person
Begitulah manusia
LikeLike
I love the photo, it’s special!
LikeLiked by 1 person
Saya sedih bukan karena dilanda duka nestapa
Melainkan karena saya menjadi bagian dari semuanya
LikeLike