Sekarang Adalah Kenangan


Pernahkah Anda ingin kembali ke masa lalu? Pernahkah Anda merasakan bahwa masa lalu Anda adalah jauh lebih indah daripada apa yang Anda rasakan sekarang? Jika pernah, mungkin Anda bukan orang satu-satunya yang mengalaminya. Saya juga termasuk salah satu orang yang bahkan hampir setiap saat selalu teringat apa yang saya alami di masa lampau. Entah karena ingatan saya yang terlalu kuat atau memang saya ini termasuk orang yang “metal” (mellow total) atau mungkin saya saja yang kurang bisa bersyukur dengan kehidupan sekarang… entahlah, belum tahu.

Seringkali ketika melewati tempat-tempat tertentu, langsung teringat bagaimana suasananya ketika dulu berada di tempat itu. Waktu itu bersama siapa saja, dalam rangka apa, apa saja yang diobrolkan, semuanya teringat dengan jelas. Bahkan sepenggal lantunan lagu dari MP3 player saja, hampir pasti bisa mengingatkan kapan lagu ini dulu sering saya dengarkan. Dari masa-masa 2 tahun yang lalu, hits-hitsnya Letto dan Samson yang mengingatkan suasana terjun di dunia kerja untuk pertama kalinya, sampai “Step by step”nya New Kids on The Block ketika masih seumuran anak TK, hampir semua teringat dengan jelas. Aneh, padahal tidak semua yang saya alami di masa lalu adalah hal-hal yang menyenangkan, banyak diantaranya sangat tragis dan mengharukan (halah berlebihan). Sebagai contoh, saya itu dulu selalu “kehilangan” orang (baca: cewek 😛 ) yang saya sukai (jujur banget yah… hehe). Tapi mengapa terkadang ingiiin sekali kembali ke masa-masa itu. Kok rasanya tidak ada hal yang menyakitkan dari masa lalu, benar tidak? Bahkan tak jarang tersenyum-senyum sendiri dan air mata tidak sengaja menetes ketika “Semua tak Sama”nya Padi terdengar di telinga dan langsung seolah-olah membawa saya ke acara perpisahan kelas SMA beberapa hari setelah UMPTN, bulan Juli 2001 (setelah tes masuk jurusan baru di ITS, Sistem Informasi untuk angkatan tahun 2001) sampai untuk pertama kalinya menjejakkan kaki di Bandung pada tanggal 7 Agustus 2001 (that’s my birthday 😀 ). Atau agak sedikit ke belakang, Rabu 3 November 1999 ketika Padi dengan “Sobat”nya melakukan konser (event yang diadakan sekolah SMA) di gedung Go-Skate jalan Embong Malang, Surabaya, dan besoknya ada teman sekelas yang pindah sekolah ke Bandung, lalu besoknya lagi 5 November 1999 ada penerimaan raport untuk catur wulan kedua. Ke belakang lagi, “You’re Still the One”nya Shania Twain pada saat study tour SMP ke Bali pada bulan Maret 1998. Atau agak jauh lagi ke belakang, “Mungkinkah”nya Stinky yang masih teringat ketika ada acara alam di Coban Rondho sekitar pertengahan tahun 1997. Percaya atau tidak, saya tidak pernah mencatat itu semua. Saya bukan tipe orang yang suka dan rajin mencatat aktivitas/jadwal menggunakan diary, notebook (kertas, bukan laptop), atau apalah namanya itu.

Ada lagi yang benar-benar membuat saya ingin kembali ke masa lalu, yaitu ketika mendengar ada orang yang tilawah Qur’an, apalagi dengan nada yang ma’nyus (kalau orang Jawa bilang). Pasti akan langsung mengingatkan saya akan masa-masa puasa Ramadhan. Entah kenapa tiap kali Ramadhan, saya selalu mengalami hal-hal yang paling “indah”. Sudah 18 kali Ramadhan sejak saya pertama kali berpuasa waktu masih kelas 1 SD. Mulai dari pengalaman bermain, suasana pondok Ramadhan, merasakan nikmatnya kebersamaan dengan teman, libur sebulan Ramadhan waktu pemerintahan Gus Dur tapi tetap ada tugas kelompok Fisika dan “senam aerobik”, pengalaman “hati”, menikmati kesendirian waktu i’tikaf, memasak bareng di kos, pengalaman “hati” (lagi.. ups), sampai indahnya momen-momen sahur dan buka bersama di kantor yang begitu luar biasa terasa sampai sekarang.

Mungkin ada benarnya jika sebagian orang mengatakan bahwa masa lalu itu tidak mungkin kita lupakan, tapi kita juga tidak akan pernah bisa kembali ke masa itu. Yang bisa kita lakukan hanyalah mengambil hikmah dan pengalaman dari apa yang telah kita alami. Baik itu masa lalu yang buruk ataupun yang manis, semua bisa diambil manfaatnya. Bagi saya pribadi, sepertinya semua masa lalu berupa kenangan yang manis. Entah karena sudut pandang saya yang cenderung positif dalam menanggapi segala hal, atau karena memang saya termasuk orang yang beruntung karena tidak pernah mengalami kejadian yang mungkin sebagian orang menganggapnya sebagai “trauma”. Tapi yang jelas, semua yang kita alami saat ini, detik ini, pasti hanya akan menjadi kenangan di masa yang akan datang (kalo kita masih diberi kesempatan hidup dan mengingat tentunya 😀 ). Bagaimanapun juga, sekarang ini kita sedang meng-create kenangan untuk masa yang akan datang. Jadi, saya pikir tidak ada salahnya jika “saat ini” juga kita membuat suatu pengalaman yang paling indah untuk kita kenang di kemudian hari. Mari kita jadikan setiap saat adalah momen yang paling indah dalam hidup kita. Tetap semangat!!! 😀

16 thoughts on “Sekarang Adalah Kenangan

  1. Kenangan masa lalu memang ga bisa dihilangkan dari memory kita. Dan biarkan tertanam jauh didasar sana. Pandanglah selalu kedepan dengan apa yang ada sekarang, biarkan masa lalu menjadi sebuah cerminan dan pelajaran berharga, sepahit apapun masa lalu tersebut.

    * Selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki sekarang.

    Like

  2. saya masih ingat ketika mengunjungi teman yang luar biasa keras kepala ketika sakit …

    saya pun masih ingat ketika menunggu jam-jam praktikum di lab kimia dasar bareng seorang teman …

    saya pun masih ingat ketika makan di kantin salman dengan menu kacang dewa ….yang ampuh bikin kenyang perut anak kos…

    masih ingatkah?

    Like

  3. @nusagede: yeph, setuju… bersyukur saja dengan apa yang telah diberi sekarang 🙂

    @irfan: jauh di mata dekat di hati, halah ga nyambung

    @inoi: ndak nyambung ndak papa kok Bu 😀 yoww, makasih sambutannya, semoga tetep bisa konsisten menulis sembari belajar 😉

    @neng eti: hahaha…

    @sandy: masih inget dong, dulu kan kamu beliin soto, trus tumbah ke kasur… hahaha, dooh lab kimia dasar, nungguin di pojokan bawahnya tangga sambil ngeliat temen2 “menyalin” laporan 😀 kacang dewa itu kan kesukaanmu 😛 kalo aku sayur lodeh saja + susu putih + pisang 😀

    Like

  4. Masa lalu itu kenangan yang bisa dijadikan pembelajaran. Nggak usah terlalu mikirin kenangan masa lalu yang terlihat lebih menyenangkan daripada hari ini. Liat aja ke masa akan datang dimana banyak kemungkinan kmu bisa dapetin yang jauh lebih baik dari masa lalu.

    betul tidak?

    *halah serius banget ngomongnya :P*

    Like

  5. G tw knapa ya mas, tiap q baca tulisanmu slalu kagum ma kmu..
    Sejak baca buku sampai skarang, u’re the best bro,, sukses ya bwt tulisan n karirnya 🙂

    Like

  6. @neng eti: hehe.. ho oh ya, terlalu mellow -_-‘

    @mutt: iya nih, ngomongnya serius banget [-(

    @irfan: haha, gara-gara telat ya… ups..

    @nindy: jadi tersanjung 6 kqkqkqkq… masih inget dong, kalo ga salah bulan maret pas liburan panjang 4 hari itu kan… 😀

    Like

  7. “Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why it is called the present.”
    -Kungfu Panda-

    Maap, iseng komeng artikel lawas…smangat!! :mrgreen:

    Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.