tidak ada yang sia-sia quote mario teguh

[Kamisimak #1] Tidak Ada yang Sia-sia


Bismillaah…

QS. Ali-Imran 190-191

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Sungguh sejatinya tidak ada yang sia-sia dengan segala penciptaan di alam semesta ini. Bulan, bintang, matahari, tanah, air, batu, api, beraneka jenis tanaman, hewan melata, ikan, burung, semua ada bukan tanpa alasan. Bahkan kecoa sekalipun diciptakan untuk suatu tujuan. Selain untuk diinjak tentunya. Dan segala kebesaran Sang Maha Pencipta yang mampu menjadikan semua itu ada dalam naungan hukum-hukumNya. Tapi keberadaan ini hanya berlaku bagi kita yang mempunyai akal dan mau berpikir. Hanya dengan mengingat kita bisa berpikir jernih. Itulah mengapa kita diharuskan untuk selalu mengingat, bersyukur, dan berdzikir atas kebesaran Allah dalam kondisi apapun, baik ketika berdiri, duduk, ataupun dalam keadaan berbaring.

Panca Indera

Sungguh Allah Maha Sempurna dengan segala kesempurnaanNya sehingga terciptalah kita manusia sebagai salah satu hasil kreasiNya yang sempurna. Secara default, Allah telah membekali kita dengan lima indera lengkap dengan organ dan masing-masing fungsinya. Indera penglihatan, pendengaran, rasa, aroma, dan sentuhan. Sepertinya tidak bisa dibayangkan bagaimana rasanya kalau salah satu dari kelima indera itu dicabut nikmatnya. Terkena sariawan saja rasanya sudah tidak karuan. Muncul jerawat saja seakan mau kiamat. Bahkan sakit gigi saja rasanya lebih sakit daripada ditinggal kekasih pergi. Apalagi sampai kelima indera yang notabene menjadi sumber dan sarana utama atas segala pertimbangan ketika kita berpikir.

Salah satu cara mensyukuri atas karunia panca indera kita adalah dengan cara memanfaatkan sebaik-baiknya untuk tujuan-tujuan yang baik. Sehingga kita dipantaskan untuk hal-hal yang baik saja. Jangan sampai kita diberi kepantasan untuk hal-hal yang dilarang oleh Allah. Naudzubillaah.

tidak ada yang sia-sia quote mario teguh

Aware

Memaksimalkan kelima indera kita dengan sebaik-baiknya berarti kita sudah aware dengan apa yang menjadi acuan domain persoalan. Jangankan kita yang diklaim sempurna. Cacing tanah saja dengan bekal indera yang relatif lebih terbatas dibanding kita, sanggup mentadabburi ayat-ayat kauniyah yang dihadapkan padanya dengan cara-cara yang sangat baik. Menggemburkan tanah, menguraikan bahan organik, menyediakan tempat untuk keluar masuknya sirkulasi oksigen dan nitrogen ke dalam tanah, memberikan kelembaban tanah yang baik untuk tanaman, dan sebagainya.

Jika cacing saja bisa, tidak ada alasan bagi makhluk yang diklaim mempunyai karunia paling sempurna di muka bumi ini untuk mengatakan tidak bisa. Karena kalau mau aware, sejatinya segala sesuatu pasti bisa dimanfaatkan berdasar tuntunan dan hukum-hukumNya.

Menciptakan Peluang

Kalau sudah aware, artinya akan ada banyak sekali peluang-peluang yang bisa kita temukan dan rumuskan. Peluang bisnis, peluang solusi, peluang menolong orang lain, dan segala bentuk peluang kebaikan yang bisa kita lakukan. Kalau satu pun tidak ada, kita perlu introspeksi, jangan-jangan persepsi kita terlalu sempit. Jangan-jangan selama ini kita tidak menggunakan kelima indera kita secara maksimal. Jangan-jangan selama ini kita hanya kufur terhadap waktu hidup yang telah diberikan. Naudzubillaah.

Rasulullah Muhammad SAW sebagai teladan kita yang paling top acapkali memberi banyak sekali contoh-contoh riil dalam pengoptimalan panca indera ini. Bagaimana kebiasaan beliau yang kerap merenung sejenak di gua Hira’ ketika dihadapkan persoalan pelik yang mengganggu pikiran. Bagaimana lisan beliau yang selalu terjaga dari kata-kata yang sia-sia. Bagaimana handalnya beliau dalam mengurusi segala permasalahan dunia dengan tanpa meninggalkan sisi akhiratnya. Berpikir, berdzikir, dan bersyukur. Amati, renungkan barang sejenak, rumuskan, dan lakukan dengan niat baik. Insya Allah akan selalu ada peluang, karena sejatinya tidak ada yang sia-sia, termasuk waktu.


Rangkuman weekly business coaching (versi saya)
Bandung, 26 April 2015
oleh Pak Riza Zacharias – Syaamil Quran

24 thoughts on “[Kamisimak #1] Tidak Ada yang Sia-sia

    1. Sepakat Mas Iwan. Kalau dipikir-pikir ya, kok rasanya kufur banget dengan waktu yang selama ini diberikan oleh Allah. Harusnya setiap saat bisa kita manfaatkan untuk hal-hal yang baik. Tapi dengan berbagai excuse (yang jenuh lah, yang bosen lah, yang males lah) jadinya tidak terealisasi dengan baik. Astaghfirullaah…

      Like

  1. Bagus sekali postingannya, Mas. Betul ya, terkadang kita hanya berpikir sebatas yg kita anggap mampu. Kayaknya pernah ada quote-nya juga deh bahwa ketakutan atau batasan itu hanya ada di pikiran kita. Kalo kita berpikir dan berusaha lebih pasti ada jalan.
    Dan yah, kecoa ada untuk membantu manusia dalam melampiaskan amarah hahahaha *geplakk

    Liked by 2 people

  2. Tapi aku masih syebel banget ama nyamuk, Mas Andik. Harus kuapakan mereka jal?
    #malah OOT
    Bapak Ibuku beberapa tahun ini ditimpa cobaan berat Mas, dan aku salut banget krn kesabaran mereka. Hidup itu gak ada yang sia2 , pasti ada hikmah dibalik ujian ini.

    Liked by 1 person

    1. ga usah sebel ama nyamuk, cukup diteplok ae… hehehe… no hurt feeling yo muk…

      Iya, segala sesuatunya pasti ada ibrah dan mauidzahnya… kalo sama ortu biasanya udah kalah bbrp set dari mereka… sabarnya ga ada apa-apanya… sering gitu bertanya-tanya, gmn caranya dulu ortuku bisa sabar menghadapiku, pdhl skrg aku ngadepin anakku seringnya malah ga bisa sabar… 😦

      Liked by 1 person

  3. Manusia memang sempurna, jadi kita bisa lebih dari ini! Setuju! Tinggal kemauan kita saja, apakah ingin melakukan sesuatu yang lebih dari kemampuan kita sekarang ya Mas :hehe.

    Liked by 1 person

  4. tiada yang sia sia,, tapi manusia terkadang kurang bersyukur ya,, apalagi aku,, yang bisa nya mengeluh,, bukan kah aku di ciptakan juga tida sia2. hmmm

    Liked by 1 person

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.