umur dan usia blog andik taufiq

Umur dan Usia


Bismillah

Sebagian besar dari kita pastinya sering mendengar ungkapan semacam ini, “gpp, lupa itu biasa, mungkin sudah faktor U.“. Ya, U di sini sudah mafhum digunakan untuk mewakili kata umur atau usia dalam obrolan sehari-hari. Keduanya bersinonim mendefinisikan segala hal terkait rentang waktu kehidupan yang dialami suatu benda atau makhluk. Kalau menurut lingkup pemrograman, umur atau usia erat hubungannya dengan daur hidup (life cycle) sebuah objek mulai dari didefinisikan, dialokasikan, hingga dihancurkan atau dimusnahkan. Kalau menurut lingkup teori renang, umur dan usia juga lekat pada mekanisme-mekanismenya. Ada fase entry, ambil potensi gaya dengan pull, lalu tekan kuat-kuat dengan push, juga ada kalanya harus me-recovery, dari start sampai finish. Atau barangkali hanya selingkup siklusnya buah kurma seperti yang ada pada foto header di atas. Mulai dari bakal buah, kurma muda, matang, hingga siap dikonsumsi. Juga saat-saat munculnya keberkahannya yang luar biasa karena merupakan salah satu buah yang disebut langsung di dalam ayat Al-Quran. Semuanya melibatkan rentang waktu yang dibatasi oleh sesuatu. Sesuatu itulah yang acapkali kita sebut sebagai umur atau usia.

Namun, tentu saja, umur atau usia dengan segala permisalannya bukanlah sesuatu yang dapat dikreasikan kembali proses awalnya. Dia irreversible. Tak akan kembali seperti sedia kala. Karena dia memang selalu berbeda. Unik. Selalu berubah berdasar ketentuan sunnahNya. Berganti. Bergilir. Bergerak. Bermetamorfosis. Selalu begitu. Bahkan dalam satu satuan terkecilnya pun. Walaupun sampai saat ini sesungguhnya kita sendiri belum bisa mengidentifikasi secara tepat seberapa kecil perubahan itu. Ah, mudahnya kita sebut saja dengan nama bunga “milidetik”. Toh menyebut sebuah nama adalah salah satu keahlian dasar yang sudah built-in dalam diri kita sedari awal penciptaanNya.

Umur dan usia bukanlah dua hal yang berbeda. Namun, keduanya tidaklah sama. Umur adalah seberapa besar manfaat yang dihasilkan oleh suatu bilangan yang disebut usia. Sedangkan usia menyatakan seberapa jauh suatu benda atau makhluk berumur dalam menjalani sunnatullah-nya. Umur adalah fungsi manfaat. Sedangkan usia mencakup besaran jatah hidup yang tersemat. Umur begitu dekat dengan urusan-urusan, umuriddunya waddin. Sementara usia tidak terlepas dari berbatasnya hari yang dinyatakan dengan bilangan-bilangan, biyaumiddin. Tidak perlu heran jika ada penyematan “panjang umurnya serta mulia”. Karena sebenarnya yang dipanjangkan adalah keberkahannya. Silaturahim salah satu kuncinya. Dan makmur itulah tujuannya. Juga tidak perlu risau dengan “usia yang semakin senja”. Karena masa itu pasti akan tiba. Banyak memohon ampun dan bertaubat adalah syaratnya. Jangan lupa, bahagia adalah targetnya.

Bukankah Allah telah mengajarkan dengan gamblang bagaimana laiknya kita bersikap terhadap umur dan usia? Dialah yang menyuruh kita untuk bersyukur agar menjadi berkahnya umur. Tapi berapa banyak bilangan usia yang masih kita sia-siakan hanya untuk kufur? Astaghfirullahmasya Allah… begitu besarnya kasih sayang Allah yang membentang tidak terputus dari Adam hingga keturunan akhir zaman. Masihkah kita jahil untuk coba-coba melenceng dari jalur estafet hidayahNya? Maka ingatlah, tidak ada satupun yang bisa menjamin keselamatan selain hanya melalui rahmatNya.

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

…”Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”. (QS Al-Ahqaf 46:15)

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

…”Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”. (QS An-Naml 27:19)

Kalau kita tidak sanggup berlomba-lomba dengan orang shaleh dalam hal kebaikan dan ibadah, maka berlombalah dengan para pendosa untuk segera bertaubat kepada Allah.

Wallahualam

— Bandung, 07 Agustus 2017 01:17 WIB

25 thoughts on “Umur dan Usia

  1. Selamat hari lahir mas Andik…maaf telat ngucapinnya, lha postingannya juga telat 😅.

    Smoga smakin brtambah usia akan sprti buah kurma itu : semakin matang, dan semakin manis dalam hal kebaikan.

    Satu lagi, jangan lupa bahagia 😇

    Liked by 1 person

  2. Eta terangkanlah.. tung tang tung tung hehe.. syedih ya usia yg semakin berkurang dan nga berasa udah nyampe angka ini.. sedih lagi banyak waktu yg di sia-siakan.. semoga kita jd pribadi yang semakin baik dari waktu ke waktu sampai akhir usia aamiin

    Liked by 1 person

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.