dakwah - kita adalah dai sebelum menjadi apapun

[Kamisimak #6] Apa yang Sebenarnya Kita Dakwahkan?


Bismillah

QS. Ali-Imran 19-20

19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

20. Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku”. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: “Apakah kamu (mau) masuk Islam”. Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

Sebelumnya saya ucapkan, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Semoga keselamatan, rahmat, dan keberkahan dari Allah senantiasa tercurah kepada kita. Tidak lupa kita sampaikan shalawat dan salam kepada Muhammad Rasulullah SAW sebagai pembawa risalahNya yang hingga saat ini kita masih merasakan manfaatnya yang begitu luar biasa. Alhamdulillah.

Bagaimana kabarmu dan keimananmu hari ini? Semoga tetap joss. Semoga kita juga tetap menjadi orang-orang yang beruntung. Orang-orang yang selalu berusaha mendekat kepadaNya. Hingga hidayah pun tak jauh-jauh membasahi jiwa ini. Jiwa rapuh yang mengharap rindu akan pertemuan denganNya. Aamiin.

Ngomong-ngomong tentang hidayah, rasanya tidak terlepas dari yang namanya dakwah. Entah itu sebagai hubungan sebab-akibat. Atau sebagai perantara sunnatullah yang secara tidak langsung menjadi penyebab turunnya hidayah. Karena bagaimanapun juga hidayah itu adalah murni hak prerogatif Allah, baik melalui dakwah kita ataupun tanpanya. Coba simak ayat ke-20 surat Ali-Imran yang saya cuplik di atas. Jadi sepakat ya, dakwah itu bukan paksaan. Sama sekali bukan. Dakwah itu merangkul, bukan memukul. Dakwah itu mengajak, bukan mengejek.

Dakwah itu Hukumnya Wajib ‘Ain

Walaupun bukan paksaan, ternyata dakwah itu tetap wajib dilakukan. Wajibnya pun ternyata bukan wajib kifayah yang jika sudah ada orang lain melakukannya, maka kewajiban kita menjadi gugur. Bukan. Bukan seperti itu. Dakwah itu hukumnya wajib ‘ain bagi siapapun yang mendapat “kabar” dariNya.

dakwah - kita adalah dai sebelum menjadi apapun

Kita adalah dai sebelum menjadi apapun.

Tentu saja, apa yang didakwahkan adalah sesuai dengan kadarnya masing-masing. Baik itu kadar keilmuan, kadar peran, maupun kadar keimanan. Tidak selalu harus menjadi ustadz atau ustadzah dalam berdakwah. Bukan hanya tugas mubaligh yang menyampaikan risalah. Tapi masing-masing dari kita lah yang sesungguhnya menjadi pengemban dakwah.

Sampaikanlah dariku walau satu ayat. — HR Bukhari

Pertanyaan selanjutnya, apa sih yang sebenarnya kita dakwahkan itu? Kebenaran? Syariat? Nilai-nilai kebaikan? Cara beribadah? Atau sebenarnya kita justru tidak tahu definisi tepatnya “sesuatu” yang kita dakwahkan itu. Terkait dengan hal ini, kita perlu mengenali terlebih dahulu apa sebenarnya objek yang kita dakwahkan. Menurut beberapa sumber rujukan, objek yang dimaksud adalah ISLAMaslama yuslimu islaman. Yang artinya, tunduk, pasrah, patuh, dan berserah diri kepada Allah. Jadi, islam itu intinya adalah ketauhidan. Tidak ada selain Dia yang menjadi tempat kembali segala sesuatunya. Hal ini dimanifestasikan ke dalam rukunnya yang berisi: syahadat kepada Allah, syahadat kepada RasulNya, dan beramal sholeh (sholat, puasa, zakat, berhaji, jihad fisabilillah, dan sebagainya). Sehingga apapun yang kita dakwahkan seharusnya tidak keluar dari koridor islam itu sendiri.

Karakteristik Islam

Oleh karena itu, sebelum jauh-jauh berbicara soal “bagaimana dakwah yang benar itu”, mungkin ada baiknya kalau kita mengenal objeknya terlebih dahulu. Karena “katanya” tak kenal maka tak sayang. Sebagaimana layaknya keanehan penjual kopi ginseng, yang menceritakan panjang lebar tentang khasiat dan keampuhan produknya, tapi dia sendiri belum pernah mencobanya. Testimoni kenikmatan dalam setiap sruputannya tidak akan sampai pada calon konsumen. Hambar. Orang lain tidak akan mudah percaya. Sama halnya dengan islam. Kenal dulu, baru bisa bicara panjang lebar tentang keanggunannya. Kalau tidak kenal tapi memaksa berargumen, dikhawatirkan akan menjadi penistaan.

Adapun salah satu cara mengenali islam adalah dengan mengetahui karakteristik-karakteristiknya, yaitu:

  1. Bersifat rabbaniyahannahu min indillah — sumbernya langsung dari Allah.
  2. Syaamil — universal terhadap waktu / zaman, maqom / tempat, dan minhaj.
  3. Kaamil — sempurna, tidak ada perubahan, dan umum berlaku untuk seluruh manusia dan semua generasi.
  4. Mengandung al jaza’ — adanya balasan berupa ganjaran perbuatan baik (tsawab) dan hukuman perbuatan buruk (iqab).
  5. Al mitsaliyah wal waqi’iyyah — ideal, tetap, dan ketetapannya proporsional.

Untuk penjelasan detail masing-masing poinnya, insya Allah akan dibahas di postingan bertema #kamisimak yang selanjutnya. Semoga bermanfaat.

Wallahualam

————————–

Beberapa postingan dalam kategori #kamisimak yang lainnya:

[Kamisimak #5] Adab Terhadap Diri Sendiri

[Kamisimak #4] Mencatat Transaksi

[Kamisimak #3] Sedekah, Jual Beli, Hutang, dan Riba

[Kamisimak #2] Kerangka Kebajikan

[Kamisimak #1] Tidak Ada yang Sia-sia

20 thoughts on “[Kamisimak #6] Apa yang Sebenarnya Kita Dakwahkan?

  1. mas Andik…ada yg ingin Cinta tanyakan, bagaimana hukum mendengarkan musik? Cinta sbnrnya seneng banget mas dgrin musik, utk menghilangkan kepusingan slama bkrja, jd selalunya bkerja dg memasang headset di telinga.

    Ada yg bilang boleh, ada yg tdk, bagaimana pndapat mas Andik? *Mohon penjelasannya, terimakasih sblumnya mas.

    Like

    1. Yang saya tahu, ada sebagian yg mengharamkannya. Ada sebagian yg menghalalkannya, dengan catatan tidak membuat mudharat, cenderung pd hal yg sia-sia, dan membuat lupa kpd Allah. Tapi… pada kenyataannya, salah satu contoh saja, tidak mungkin bermusik dan menghafal quran dalam satu waktu. Musiknya nambah, hapalan biasanya berkurang. Kalau bisa pelan-pelan dihindari yang namanya musik. Wallahualam.

      Liked by 2 people

  2. Berdakwah adalah wajib áin bagi setiap muslim. Kalau dalam artian ‘bil hikmah’, melalui akhlak yang baik, muamalah yang baik, menunjukkan bahwa islam mengajarkan kejujuran, tanggung jawab, amanah serta kebaikan2 lainnya. Atau misalnya ajakan-ajakan motivasi untuk lebih giat dalam beribadah (setidaknya pada orang2 terdekat), tentu ini kewajiban bagi setiap muslim.

    Namun kalau berdakwah diartikan menyampaikan hukum2 Allah, menyampaikan syariat halal haram, mana wajib mana terlarang, maka ini bukan kewajiban masyarakat muslim secara umum (awam). Berdakwah dalam hal ini adalah kewajiban ulama yang memang memiliki ilmu dan pemahaman yang benar dan menyeluruh.

    “Sampaikan dariku meski satu ayat”,. -wallahu a’lam- maksudnya ulama yang memang paham agama harus menyampaikan meski hanya satu ayat saja yang tersampaikan. Bukan baru paham satu ayat langsung menyampaikan. Kenapa? Karena begitu banyak ayat dan hadist yang justru berbahaya / tidak tepat maksudnya bila hanya dipahami satu- satu (berdiri sendiri). Itulah pentingnya ilmu syariah, yang mengumpulkan dan menghimpun dalil-dalil untuk kemudian memutuskan hukum atas sebuah perkara.

    Maaf komennya panjang,. hehe 🙂

    Liked by 1 person

  3. Wah ini blogernya bagus banget ya.. semoga saya bisa banyak belajar dunia bloger dari mas Andik.. salam ukhuwah dari bloger newbie di Bandung… kunjungan pertama, tapi bukan yang terakhir. sepertinya akan banyak hal yang bisa dipelajari dari blog ini hehehe..

    maju terus blognya.. (y)

    Liked by 1 person

  4. Dakwah yang suka mengkafirkan orang sesama Islam yang benar saya juga gak suka.

    Baca ini ingat temanku di Ambon sana yang hijrah secara perlahan jadi pendakwah. Salut buat dia, semoga selalu memberikan kedamaian bagi yang didakwah-i.

    Liked by 1 person

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.