Bismillah…
Kalau tidak salah ingat, dulu itu sepertinya ngetren sekali puisi-puisi bertajuk sajak kepahlawanan. Isinya keren-keren. Menggugah semangat. Membangkitkan ghirah. Memupuk nasionalisme. Bahkan banyak di antara peserta lomba baca puisi yang sampai menangis saking menghayati isinya. Saya pun dulu cukup sering mengikutinya. Hanya saja tidak pernah menang. Sekalinya menang, harus cukup puas dengan predikat juara tanpa harapan.
Salah satu sajak kepahlawanan yang paling saya ingat dan paling sering dibahas pada waktu pelajaran bahasa Indonesia adalah Krawang-Bekasi karya Chairil Anwar. Paling semangat pas mengucapkan, “TULANG-TULANG BERSERAKAN”. Ah, it was so heroic. Apalagi kalau baca puisinya sambil berpakaian ala-ala pahlawan kemerdekaan zaman dulu dengan membawa bambu runcing di tangan kanan. MERDEKA!!!
Saya jadi penasaran, apakah sekarang di sekolah-sekolah masih ada materi terkait puisi dengan tema sajak kepahlawanan seperti itu? Atau memang sudah bergeser menjadi sajak cinta-cintaan semenjak munculnya AADC? Atau lebih parah lagi menjadi sajak-sajak… ah sudahlah! Saya juga ga terlalu paham dan mengikuti dunia sastra.
Ngomong-ngomong…
Selamat Hari Pahlawan
…salam perjuangan Gaes… JOSS!!
saya nggak bisa jawab pertanyaannya, mas 😀
LikeLiked by 1 person
Ga usah dijawab Bang. 😛
LikeLike
selamat hari pahlawan dan tetep merdeka ya bro..
LikeLiked by 1 person
Siyap. Merdeka!!
LikeLike