salam assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam


Bismillah…

Halo halo… Ternyata, absen dari blog ini selama lebih kurang tiga (3) bulan itu “sesuatu” ya. Banyak sekali uneg-uneg yang belum tersalurkan. Padahal biasanya begitu kepikiran sesuatu langsung ditulis di blog ini. Yaa.. walaupun saya tau, biasanya ujung-ujungnya kebanyakan hanya sekadar menjadi tumpukan koleksi “draft”. Tapi gpp, semoga melalui postingan perdana di bulan November 2016 ini saya bisa kembali istiqomah. Tidak hanya istiqomah dalam hal nge-blog, tapi juga istiqomah menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat dari waktu ke waktu. Aamiin. Maafkan saya yang banyak salah ini ya gaes.  

Baik… sesuai judul, saya mulai saja dengan ucapan “salam” ya, biar adem ga pake ‘s’. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mengapa?

Karena di dalam ucapan salam sendiri setidaknya terdapat tiga (3) kandungan penting yang perlu kita ingat, yaitu: assalamu’alaikum, warahmatullahi, dan wabarakatuh.

salam assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

  • Assalamu’alaikum

  • Assalamu’alaikum artinya salam, keselamatan, kedamaian, ketentraman. Bukan salam super ya. Apalagi salam lemper, yang kalau dihidangkan pagi-pagi begini dijamin membuat perut laper. Tapi benar-benar salam sebagaimana salam yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dengan kesantunan akhlaknya yang luar biasa. Sehingga, jika seseorang mengucap “assalamu’alaikum” kepada orang lain, atau kepada lingkungan sekitar, maka seharusnya si pengucap benar-benar menjaga keselamatan, kedamaian, dan ketentraman untuk semuanya, baik yang diberi salam, maupun terhadap dirinya sendiri.

  • Warahmatullahi

  • Yang kedua adalah “warahmatullahi“, yang berarti rahmat Allah. Sunnatullah yang sudah given untuk alam semesta dan seisinya. Termasuk di dalamnya turunnya hujan yang dipergilirkan di muka bumi. Perputaran siang dan malam yang pas tidak pernah terlalu cepat atau terlambat barang sedetikpun. Atau berupa rizki bagi siapapun yang dikehendakiNya. Semua itu adalah rahmat Allah yang tidak henti-hentinya terus mengalir. Jadi, jika paket salam diteruskan sampai “warahmatullah“, artinya selain menjaga keselamatan, kedamaian, dan ketentraman, maka ada muatan nilai doa agar rahmat Allah senantiasa turun, baik di dunia ini, maupun di akhirat kelak.

  • Wabarakatuh

  • Yang terakhir adalah “wabarokatuh” — barokah, berkat, keberkahan. Keberkahan adalah tujuan akhir. Jangan sampai rahmat menjadi tidak berkah karena kita salah dalam mengelola dan menjaga apa-apa yang sudah given. Salah bisa berarti dilakukan dengan tanpa ilmu, atau merusaknya dengan kemaksiatan. Naudzubillah. Jadi keberkahan itu bisa dicabut manakala Allah berkehendak untuk mencabutnya. Tentu saja sesuai dengan sunnatullah dan janjiNya yang tidak pernah diingkari.

    Contoh yang sekarang sangat mengkhawatirkan adalah penggunaan pupuk kimia dan zat-zat berbahaya lainnya yang sudah melebihi batas untuk lahan-lahan pertanian. Memang, di awal-awal langsung terasa percepatannya. Tanaman cepat tumbuh besar. Buahnya banyak. Bebas dari hama. Tapi… keberlangsungannya tidak lama. Hasil bibitnya tidak mudah tumbuh lagi menjadi tanaman baru. Tanah menjadi semakin keras. Kalau kata teman saya semakin menjadi batu. Bahkan kalaupun hasilnya dikonsumsi, tidak akan baik untuk kesehatan. Karena terlalu banyak racun yang terkandung di dalamnya. Bapak saya pernah bilang, “Perasaan, dulu itu setiap kali nanem apa aja, langsung tumbuh sendiri. Bahkan cuman dilempar saja langsung berkecambah. Tapi sekarang, sampe digemburkan berkali-kali, diberi pupuk kimia dengan dosis yang lebih tinggi, terus dijaga kelembabannya, tetap saja susah tumbuhnya.”. Apakah berarti Allah akan mencabut keberkahan tanah-tanah pertanian kita? Bisa jadi, kalau kita tetap teruskan dengan cara-cara pengolahan tanah yang keliru tanpa menggunakan ilmu yang benar. Naudzubillah, jangan sampe. Padahal itu baru yang berurusan dengan tanah, belum yang terkait dengan sampah, sistem pendidikan, persoalan riba, dan lain sebagainya.

    Bagaimana sesuatu itu dikatakan berkah atau barokah? Sebenarnya cukup sederhana. SEDIKIT menjadi CUKUP. Kalaupun BANYAK maka TIDAK BERBAHAYA bagi pemiliknya atau bagi yang diamanahinya. Kurang berbahaya gimana lagi coba kalau keberkahan sudah dicabut oleh Allah. Astaghfirullah

Untuk itu, di pagi yang cerah ini, dengan kerendahan hati izinkan saya mengucap “assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh“. Semoga kita diberi keselamatan, dan senantiasa dirahmati Allah dengan segala keberkahannya. Aamiin.

42 thoughts on “Salam

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.