Superhero-ku Superhero-mu

Bismillah…

Rasa-rasanya, superhero-ku beda dengan superhero-mu…

Superhero-mu nampak kuat, gagah, dan perkasa.
Dengan kostum fashionable dari jubah sampai celana.
Berparas ganteng, keren, dan cantik mempesona.
Ditambah sepersekian kadar keseksian yang begitu menggoda.

Tapi superhero-ku juga tidak kalah gagahnya.
Dengan baju biasa, namun sopan dan rapi menyejukkan mata.
Wajah bersih bercahaya karena selalu dibasuh sebelum berdoa.
Kekerenan fisiknya tidak perlu dipamerkan dimana-mana.

Sepertinya, superhero-ku memang beda dengan superhero-mu…

Superhero-mu kebanyakan hadir dari ketidaksengajaan.
Efek mutasi, kelainan genetis, atau hanya dari kesalahan penelitian.
Bahkan tidak sedikit yang sebenarnya alien mendadak jadi pahlawan.
Ujug-ujug jadi saja, tidak ada proses detail yang cukup menjelaskan.

Sedangkan semua superhero-ku adalah hasil rancangan.
RancanganNya melalui garis-garis terbaik dari silsilah dan keturunan.
Rancangan umat-umat pilihan melalui berbagai cobaan dan perjuangan.
Bukan mukjizat singkat yang diperoleh tanpa proses pembelajaran.

Lagi-lagi, superhero-ku sepertinya beda dengan superhero-mu…

Superhero-mu rata-rata adalah petarung sendiri.
Adapun tim yaa.. sesama orang-orang kuat dan sakti.
Menjadi populer, tapi ingin hidup “normal” dengan cara sembunyi-sembunyi.
Atau otomatis menjadi celeb karena “unik”nya memang tak tertandingi.

Namun superhero-ku sama sekali tidak berjuang atas nama pribadi.
Yang diperjuangkan hanyalah nilai-nilai kebenaran yang hakiki.
Dari Tuhannya yang tidak pernah sekalipun ingkar janji.
Adapun pasukannya, adalah saudara-saudara seiman yang disatukan dengan hati.

Yaa ternyata, superhero-ku beda dengan superhero-mu…

Superhero-mu hebat bisa berumur sangat panjang di dunia.
Bahkan sebagian ada yang abadi hanya karena tergigit kelelawar atau serigala.
Awet muda, tidak menjadi keriput, beruban, ataupun bertambah tua.
Mungkin lebih mirip dengan makhluk yang memang ditakdirkan hidup sampai kiamat tiba.

Sementara superhero-ku adalah manusia normal yang terbatas bilangan usia.
Superhero legendaris terhebatku meninggal ketika berumur 63.
Disusul oleh superhero yang dijuluki sebagai para “penakluk”, wafat di usia 49, dan 55.
Juga superhero-superhero pendahulu lainnya yang mewarnai bumi ini dengan keberkahan usianya.

Semakin yakin, kalau superhero-ku beda dengan superhero-mu…

Wow.. superhero-superhero-mu keren ya, jago berantem, heroik betul.
Ada kejahatan, langsung hajar saja, tembak, sikat, tendang, pukul.
Ga peduli bertindak brutal, anarkis, atau sedikit cabul.
Apapun alasannya, yang penting bisa membasmi ketidakadilan yang muncul.

Beda banget dengan superhero-ku yang mungkin ga kekinian, ga terlalu gaul.
Dalam beraksi, tidak ada alasan lain selain dakwah dan merangkul.
Sesuai aturan, adab, pride, dan nubuwwah dari Rasul.
Meneruskan estafet akidah dari generasi ke generasi dengan tawasul.

Dan faktanya, superhero-ku benar-benar beda dengan superhero-mu…

Superhero-mu itu tidak riil, kebanyakan hasil imajinasi.
Keren sih, kita bisa membayangkan keajaiban-keajaiban di luar nalar yang mungkin diadopsi.
Bisa terbang, berubah bentuk, bisa menghilang, bahkan sanggup beregenerasi.
Tapi apa manfaat sesungguhnya bagi kemanusiaan, kecuali hanya sekadar sensasi.

Sangat jauh beda dengan superhero-ku yang hanya manusia biasa dan bisa mati.
Dipukul bisa sakit, teriris pisau bisa berdarah, pun bisa juga terkena penyakit hati.
Tapi justru di situlah letak pelajaran berharga yang sangat berarti.
Menjadi suri-suri tauladan yang kehidupannya bisa kita contoh dan ikuti.

Senin, 18 April 2016 pukul 03:03 WIB