Liburan ke Surabaya

Liburan Hemat ke Surabaya [Tips]


Bismillaah…

Memang agak aneh rasanya, saya ini orang Surabaya asli, tapi kok malah membahas liburan hemat ke kota kelahiran saya sendiri. Ya jelas saja hemat, lha wong setiap kali ke Surabaya itu pasti judulnya pulang kampung, bukan liburan dalam artian berlibur terus pulang. Tidur ya pastinya nginep di kamar rumah sendiri. Makanan ya pasti makan masakan Ibuk tercinta. Biaya transportasi? Nah, ini mungkin yang bisa saya kasih sedikit bocoran. Walaupun belum tentu yang paling murah ya bos. Anda jangan asal menuduh saya tahu segala hal soal harga. Saya bukan traveloka.com. #eh…

Liburan ke Surabaya
Salah satu landmark yang terkenal di Surabaya – Suro & Boyo, yang terletak persis di depan KBS (Kebun Binatang Surabaya). Rumah saya tak jauh dari sini (ga nanya).

Ok, kembali ke Surabaya. Semua orang tahu, Surabaya adalah kotanya para pahlawan, the city of heroes. Sebagai kota megapolitan terbesar kedua di Indonesia (katanya), Surabaya pastilah mempunyai banyak hal yang bisa ditawarkan untuk memuaskan hasrat liburan kita, termasuk tempat wisata eksotis (lebay), wisata kuliner yang murah meriah, atau kemarahan keramahan orang-orangnya yang bener-bener membuat kita langsung akrab dengan hanya melalui panggilan “su” dan “c*k“. Betul ga om Dani?

Nah, kalau Anda mau berlibur ke Surabaya, tidak ada salahnya merencanakan segala sesuatu terkait perjalanan Anda, termasuk biaya transportasi dan akomodasi. Apalagi bagi Anda yang berasal dari nun jauh di sana. Tapi kalau Anda berangkat dari Sidoarjo, Lamongan, Gresik, atau Jombang, yaa langsung berangkat saja. Sejam dua jam juga nyampe. -_-‘

Kebetulan saya ada sedikit tips nih, biar (agak) hemat dalam hal biaya kalau Anda mau berlibur ke Surabaya. Diikuti boleh, tidak diikuti juga bebas merdeka. Soalnya ini murni dari pengalaman dan sedikit lirik kanan kiri saja. Monggo disimak.

Pesan Tiket Perjalanan dari Jauh-jauh Hari

Bagi Anda yang memilih moda transportasi udara, jelas yang paling hemat adalah dengan memanfaatkan tiket promo. Tapi saya yakin sudah pada tahu kalau tiket promo ini hanya bisa dibeli untuk keberangkatan setahun berikutnya, atau beberapa bulan berikutnya jika ada event tertentu. Kalau tidak salah tahun kemarin (2014) saya sempat menggunakan tiket promo seharga Rp.90.000 dari Bandung ke Surabaya, PP lagi. Malah ada teman yang pernah dapat Rp.3.000 (tiga ribu perak), murah bingits. Tahu kan ya maskapainya apa yang suka memberikan tiket promo. Tapi itu setahun yang lalu ya, kalau untuk sekarang mending langsung dicek saja ke website resminya. Siapa tahu ada.

Tapi bagi Anda yang merasa horor untuk perjalanan udara, masih ada alternatif lainnya, yaitu kereta. Tentu saja kalau ingin tiket kereta murah meriah ya beli yang kelas ekonomi. Terakhir bulan Desember 2014 kemarin saya naik kereta jurusan Jakarta – Surabaya hanya Rp.125.000, dan kembali ke Bandung menggunakan kereta ekonomi juga dengan tarif yang malah lebih murah Rp.55.000. Tapi ya itu tadi, sebaiknya belilah dari jauh-jauh hari sebelumnya, karena pasti laris manis bak kacang goreng.

Pilih Lokasi Wisata dengan Tiket Murah

Berbicara tentang lokasi wisata di Surabaya, saya pikir sudah mafhum kalau harga tiketnya bisa sangat murah, atau bahkan ada yang gratis. Contohnya saja Taman Bungkul. Yaa namanya taman masa disuruh bayar. Keterlaluan kalau sampai disuruh bayar. Anda juga jangan mau bayar ya kalau disuruh bayar. Rugi. Taman Bungkul ini adalah salah satu spot yang cukup ramai dikunjungi orang-orang setiap harinya, khususnya pas malam minggu dan di hari Minggu paginya. Karena memang buanyak konten yang menghibur. Apalagi kalau pas ada event tertentu, pasti lebih banyak lagi acaranya, jajanan kulinernya, dan segala macam pernak-pernik yang disajikan untuk berbagai kalangan pengunjung.

Taman Bungkul

Yang tidak kalah menariknya, ada namanya Taman Prestasi. Taman ini menyajikan berbagai informasi mengenai prestasi kota Surabaya dan memang dibangun oleh orang-orang Surabaya yang berprestasi. Mungkin semasa SD sering mendapat rengking 1 kali ya.. jadinya berprestasi, hehe. Di taman ini terdapat bangkai pesawat Bomber Intuder B 26 yang pernah digunakan TNI AU dalam operasi penumpasan gerakan DI/TII hingga operasi Seroja di Timor Timur. Oh ya, bagi yang merasa gerah dengan situasi jalanan Surabaya yang serba panas, mungkin bisa mencoba naik perahu melalui taman ini. Ga mahal kok, hanya dengan Rp.4.000, Anda bisa berperahu di sepanjang Sungai Ketabang Surabaya. Dijamin, anginnya pasti semilir, walaupun mungkin masih tetap panas sih. 😛

Taman Prestasi juga menyuguhkan berbagai sajian kuliner khas Surabaya, seperti lontong kupang, rujak ulek, dan lontong balap yang terkenal maknyus itu. Tapi jangan bilang-bilang ya, ada gosip yang beredar kalau pas memeras kuahnya, si penjual lontong kupang itu suka menggunakan sarungnya. *guyonan lawas hihihi*

Selain itu, ke Surabaya rasanya tidak afdhol kalau tidak mengunjungi maskot terkenal kota Surabaya, Tugu Pahlawan, yang menjadi simbol perjuangan arek-arek Suroboyo dalam melawan kolonialisme pada peristiwa 10 November 1945. Anda bisa melihat lebih dekat tentang sejarah lengkapnya di Museum 10 November yang berlokasi di situ juga.

Tempat yang lain? Buanyak, sebut saja monumen Jalesveva Jayamahe, Taman Kenjeran, Monumen Kapal Selam, Kebun Binatang Surabaya yang merakyat itu, atau bisa sekadar bolak-balik melintasi jembatan Suramadu yang keren itu lho. Tapi saran saya, kalau ke Suramadu jangan langsung putar balik lagi. Rugi. Lha wong bayarnya sekali masuk saja Rp.30.000 per mobil (kalau bawa mobil). Masa langsung balik (pengalaman pribadi). Lagipula kalau menyusur pulau Madura agak lebih ke dalam, pengalamannya jauh lebih menarik. Kulinernya lebih mantab daripada yang dekat dengan jembatan Suramadu. Eh… ingat Suramadu, jadi ingat memory card kamera saya yang rusak. Padahal ada ratusan foto yang belum sempat dipindah, termasuk foto keindahan jembatan Suramadu yang saya ambil pas lebaran kemarin. 😦

Pilih Hotel yang Murah dan Strategis

Soal akomodasi, terus terang saya tidak bisa bicara banyak. Karena sesuai yang saya ceritakan di awal, saya asli Surabaya, dan kebetulan jarang menginap di hotel. Kalaupun harus nyari hotel, biasanya saya usahakan booking hotel murah di Surabaya melalui travel agent online, seperti Traveloka.com, Tiket, atau Nusatrip. Soalnya lebih praktis, di situ kita bisa membandingkan harga, memilih yang pas dengan kriteria, lalu booking deh. Gampang bingits.

Tapi yang namanya hotel standar lah ya. Semua nyari yang termurah tapi dengan kualitas pelayanan yang OK. Lokasi yang strategis adalah nilai plus kalau kita memang berniat untuk liburan. Contohnya saja Favehotel MEX Surabaya yang berlokasi di daerah Genteng. Lokasinya strategis karena dekat ke mana-mana. Tunjungan Plaza dekat, Monumen Bambu Runcing dekat, Patung Joko Dolog dekat, Grahadi juga dekat. Atau kalau mau ke SMPN 3 Surabaya di jalan Praban juga dekat. Lha ini mau liburan apa mau reuni? 😀

Buat Itinerary dengan Matang

Itinerary atau rencana perjalanan merupakan hal yang wajib kita pertimbangkan. Terlebih, kalau concern kita adalah soal budget. Ini perkara serius, soalnya kalau kita melenceng sedikit saja, akibatnya budget bisa sangat membengkak. Apalagi kalau liburan yang kita lakukan mencakup beberapa lokasi sekaligus yang notabene berjauhan misalnya. Bisa bangkrut kalau tidak direncanakan dengan matang. Yang sudah khatam dengan urusan itinerary ini biasanya adalah para backpacker. Mereka biasanya sudah persiapan jauh-jauh hari sebelumnya untuk mendapatkan penekanan budget yang optimal. Saya sendiri pernah menjadi seorang backpacker (abal-abal) pada tahun 2009. Keliling asia tenggara, ke lima (5) negara hanya menghabiskan sekitar ±Rp.5.000.000 per orang. Lumayan lah. Tapi mungkin detailnya tidak akan saya ceritakan di sini. Panjang dan lama… itulah Co–Co–.

Ikuti Tour dengan Banyak Peserta

Sekarang ini (katanya) sedang marak open trip dari agen tur indie. Ya bolehlah jadi alternatif murah buat menuju ke tempat wisata yang agak-agak berjauhan (tidak hanya dalam kota). Sebagai contoh, misal kita ingin ke Gunung Bromo di Malang, lalu berencana juga menjelajah Surabaya. Kalau kita itung-itung dengan rencana jalan sendiri biasanya jatuh-jatuhnya jadi mahal. Beda halnya kalau kita ikutan agen tur. Biasanya ada paket promo yang tentunya lebih murah. Kalau promonya saja mahal bagaimana yang biasa. Begitu logikanya. Tapi itu bergantung selera masing-masing sih ya.

Sudah, itu saja. Panjang juga ternyata. Selamat merencanakan liburan yang tepat, mudah, dan murah bersama orang-orang yang Anda sayangi. Kalau masih jomblo bersabarlah. Hati-hati di jalan dan tetap semangat!!

65 thoughts on “Liburan Hemat ke Surabaya [Tips]

  1. Wehehe, terima kasih tipsnya, Om Andik!
    Sekarang kalau masuk Taman Bungkul bayar, Mas. Bayarnya sama saya *dikemplang*
    Taman Bungkul itu memang keren banget. Bukti bahwa Pemerintah Kota Surabaya berhasil merubah wajah kota jadi lebih baik dan lebih ramah wisatawan. Ada House of Sampoerna juga yang ada Heritage Bus-nya itu. Saya pingin sekali naik bus itu. Terus foto-foto di depan PTPN XI. Asyik…

    Like

    1. Hahaha… aku wes suwe ga krungu “ciamik soro” =))
      Ho oh, mall-nya bikin takjub… pas awal-awal ngetrennya pembangunan mall, kok rasanya tiap kali aku pulang selalu ada mall baru ya… hahaha

      Like

  2. eh ada kota Jombang disebut kkkk
    Jatim sudah tampak luar negeri bagi saya. pas pulang kemaren di juanda saja udah terbengong bengong.

    abis Juanda tetep dong terminal Bungurasih kkkk
    Thanks tips nya Ndik. nanti bisa bawa kluarga nglenceer…

    Like

      1. pertama kali ke Juanda di 2005 sempet trauma… eh kemaren sudah tertib sekali … image nya buagus sekarang. kemaren pulang juga sendirian aman dari Juanda ke Bungur… top yak! top x classix lah 😀

        Like

      1. yap. baru nyampe semalam. dan besok malam sudah balik jakarta 😀

        tadi lewatin taman bungkul. malam ini seh mau makan di luar. cuma tempat mana aja yang mau didatangi belum tahu

        Like

  3. Suroboyooooo…. ahhhh next month bakal mampir sana aku mbah!

    Masak ya 3 tahun sekolah di Pasuruan, Lawang aku ndak pernah ke Tunjungan Plaza…yasalammmm padahal kan kalo mau pulang ke jkt selalu lewatin Sby dulu *terminal bungurasih bukan sih?* anddd stasiun gubeng if I’m not mistaken 🙂

    Duhhhh merasa masa remajaku cupu…. ga pernah ke TP :(((

    Like

    1. Oh ya? Senangnya bisa ke Surabaya lagi. Ahahaha.. padahal TP kan udah mainstream banget… tp sptnya skrg sudah mulai biasa aja sih, krn mall-mall lainnya sudah banyak menjamur… yap btul, terminal Bungurasih dan stasiun Gubeng… btw, itu taun brp yak? kyknya sezaman kita ini… 😀

      Like

  4. Loh ternyata Mas Andiq wong Suroboyo toh…
    kangen banget karo makanane…lontong balap, tahu tek, mie pangsit, karo soto Cak Har *eh sebut merk*

    btw walaupun wis tinggal sekitar 12 tahunan nang Suroboyo, baru kemaren loh aku ke Bromo 😆

    Like

    1. Iya, hehe… ada satu lagi makanan favorit yg ga kesebut sih, tahu tek… sip tenan… wah, dimana itu soto Cak Har? *siapa tau kapan-kapan bisa mampir*

      santay, lha aku aja blm pernah ke bromo yg bener-bener bromo kok, cuman mendekati aja… hahaha

      Like

      1. Di klampis ngasem mas Andik, dulu sih sebelah smpn 19, tapi sekarang pindah ke mer situ mas. Tinggal lurus sih dari jalan smp 19.
        Kalau pangsit yg enak dulu di depan smp6, tapi sekarang pindah ke kayun .

        Ternyata aku tidak sendirian yaaaa soal Bromo ini. Apalagi sekarang di Batu banyak tempat baru

        Like

      2. Ooo… *sek-sek, muter ingatan peta Surabaya* hahaha… bukannya kayun, pasar keputran, dan sekitarnya sudah bersih ya dr PKL ya? ga terlalu apdet soalnya jarang pulang jhe… 😀

        Ah, itu mBatu pakabar juga itu… sudah lama ga ke sana…

        Like

  5. jangan lupa mangrove wonorejo yang sekarang lagi naik daun. 🙂 masuknya murah kalau pengin jalan2 doang. seribu untuk retribusi masuk (yg sebenarnya saya nggak yakin dipungut scr resmi), plus parkir. kalau mau naik perahu ya bayar dua puluh lima ribu per kepala.

    Liked by 1 person

      1. betul, betul. tapi saya sih diam-diam berharap supaya tempat ini jangan terlalu rame juga sih mas. soalnya kan wisata konservasi juga, takutnya kalau sampe rame banget ujung2nya alamnya jadi nggak asri lg gara2 ulah wisatawan yg kurang bertanggung jawab. yah, tau sendirilah.

        Like

      2. iya mas sedih banget terakhir saya ke semeru sampahnya bener-bener gila-gilaan. kalau di wonorejo itu sendiri sampahnya udah lumayan banyak di kawasan pantainya, sepertinya terbawa dari aliran2 sungai tempat orang biasanya buang sampah sembarangan. isinya sampah2 plastik bener2 banyak banget.

        Liked by 1 person

  6. Lhaaa aku iki yo wong Suroboyo mas Andik… Tapi malah nggak menjelajah objek wisata lokal -_-” di kota sendiri malah nggak berjiwa turis, turu ae nang omah :)))
    Bebek Suramadu tuuh enakk

    Like

    1. Hoo iyo tah… tibake aku akeh kenal karo blogger-blogger suroboyo iki… wis dadi celeb kabeh pisan… isin aku…

      Wah, patut dicoba nek pas mulih sby… alternatif lain selain bebek H.Slamet… suwun lho mbak Tia wis mampir… 😀

      Like

  7. Surabaya identik dengan kata mahal ya Bang, kan kota terbesar kedua di Indonesia.. Kalok punya sodara atau keluarga sih enak ya, ngga perlu ngeluarin biaya penginepan. Hihihi.. 😛

    Like

  8. Rekomendasi hotel nginep: Royal Regal. Luwih murah timbang fave hotel. Breakfast enak menurutku. Wes pancet nginep kono lek ndek Surbeja.

    Trus yo sam, gak cuma teko sidoarjo utowo gresik, teko paiton yo kari mobilan.

    Mall langganan: Royal Plaza. Mesjide uenak.

    Kuliner: sambel iwak pe mak yeye.

    Liked by 1 person

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.