Bismillaah…
Konon, berbuat baik itu tidak ada batasnya. Lingkupnya bisa sangat luas. Kebaikan untuk kemaslahatan umat yang dilakukan oleh saudara-saudara kita yang memiliki wewenang membuat kebijakan negara, misalnya. Atau bisa jadi sangat kecil hingga kebanyakan orang hampir tidak menyadarinya kalau itu adalah termasuk kebaikan juga, walaupun kecil. Seperti sekadar tersenyum pada diri sendiri. **semoga yang baca sekarang juga sedang tersenyum
Ya kan.. Ya kan.. 😀
Tersenyum kepada diri sendiri dapat membangkitkan rasa bahagia. Rasa bahagia, walaupun secuil **secuil (kata bang Rhoma), merupakan salah satu bentuk rasa syukur yang paling simpel. Eit.. jangan meremehkan rasa syukur lho. “Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan” — diulang sebanyak 31 kali dalam surat Ar-Rahmaan.
Dengan tersenyum kepada diri sendiri, berarti kita sedang merefleksikan apa yang ada di diri kita, dan segala apa yang sudah diberi. Sehingga bersyukurlah bagi yang suka “ngaca”, karena sering merefleksikan diri sendiri.
Untuk itu, marilah sesering mungkin membersihkan kaca-kaca mobil kita. Biar konclong. Biar orang yang lewat bisa banyak bersyukur. Jangan sampai membuat jari tangan orang jadi gatel dan pingin mencoretinya dengan tulisan, “kacanya kotor, dicuci dong”.
Mari kita “ngaca” di hari ahad yang cerah ini. 😀
———–
A: Ayah, orang itu melihatku terus.
S: Oh.. bukan Nak. Itu orangnya lagi ngaca namanya. 🙂
———–
Sumber gambar: http://www.modifikasi.com/showthread.php/446871-Karya-Seni-Melukis-Di-Media-Kaca-Mobil-Yang-Kotor
Saya besok ajadeh nyuci mobilnya
LikeLike
Besoknya orang Jawa atau orang bule Mas? 😀
LikeLike
Orang Jawa. Bahahahahaha.
LikeLike
di motor saya kaca spionnya kecil, kurang mantap buat ngaca 😀
LikeLike
Kalo besar namanya bukan kaca spion Mas… namanya kaca lemari… haha
LikeLike
*merasa tersindiiir*
Di cikarang itu,,, pagi nyuci mobil, siang dikit udah debuan.. Sebel.. Haha..
LikeLike
Hahaha.. **ga berniat nyindir lho 😛
LikeLike
MiniCooper lee..
LikeLiked by 1 person