Tele-Smiling


Bismillaah…

Percaya tidak, kalau senyum itu selain bisa terlihat juga bisa terdengar? Coba saja bandingkan suaranya penyiar radio favorit yang sedang siar. Dengan suaranya mas-mas Mc.D delivery yang nampak datar. Atau suaranya mbak-mbak asuransi perbankan yang sedang menawarkan produknya secara gencar. Dengan operator penjualan tiket kereta api online yang kadang emosi dan tidak sabar. Hanya karena salah bertanya, “Mbak, hari kamis minggu depan itu tanggal 27 kan ya, benar?”

Hehehe… Tapi bener lho, kadang saya suka memperhatikan dan menatap. Bagaimana intonasi orang ketika berbicara dan berucap. Ketika ngobrol via telpon dengan teman yang sedang sama-sama tidak punya uang biasanya nadanya rendah, seakan hidup tanpa harap, auranya gelap. Beda halnya dengan teman yang hatinya sedang berbunga-bunga, atau sedang antusias membahas proyek yang akan digarap, wuih.. ngomongnya itu sigap dan tanggap. Kalau sudah begini biasanya saya hanya menimpalinya dengan, “OK.. manteb-manteb… sip… siap!!”. Jadi mungkin benar juga, semua ekspresi orang bisa ikut terbawa melalui nada suara yang kita tangkap. Mau marah, mau sedih, atau sekadar mangap. Mungkin ini yang tidak bisa terwakili sepenuhnya dengan komunikasi jarak jauh yang hanya menggunakan text-based service, seperti: SMS, chat, atau Whatsapp.

Membahas soal ekspresi jarak jauh ini, nampaknya mbak-mbak telemarketing-lah yang sudah sangat mafhum. Bagaimana sikap ramahnya si mbak-mbak itu bisa sampai ke calon pelanggan walaupun tanpa assalamu’alaikum. Tapi konon “katanya” memang ada pelatihan tersendiri untuk bidang telemarketing dan customer service ini yang tidak umum. Menurut artikel yang saya baca di for dummies, ada beberapa faktor yang dapat dilatih sedemikian rupa sehingga pesan yang kita sampaikan ke orang melalui telepon dapat mengena secara maksimum. Diantaranya adalah penekanan intonasi, olah pernapasan, pemilihan kata yang luwes, dan satu lagi yang wajib, senyum. Bahkan di artikel itu disebutkan, kita disarankan membawa cermin di meja kerja sebagai pengingat bahwa kita harus selalu tersenyum.

Intinya, keep smile saja lah… šŸ˜€

keep-smile

Semoga bermanfaat…

6 thoughts on “Tele-Smiling

  1. Karena Allah akan selalu memberikan sesuatu sesuai niat kita lewat jiwa kita… sedang apa sebenarnya niat kita… maka itulah yang tersampaikan… šŸ™‚ maka sangat benar bahwa semua itu tergantung niatnya… jika ada sedikit saja niat kita yang negatif… maka itupun akan tersampaikan… šŸ™‚ keren ya sistem Allah… ada pendeteksi niat dan tanpa AI :)) #pengalamanPribadi

    Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.