Bismillaah…
Dari dulu saya penasaran dengan kalimat yang tertulis pada marka jalan tol, “Agar Jaga Jarak Aman“. Sekilas, tahu sih maksudnya, bahwa kita sebagai pengguna jalan dianjurkan atau dihimbau untuk menjaga jarak aman saat berkendara. Jarak aman sendiri besarannya tentu disesuaikan dengan kecepatan rata-rata yang dituliskan pada bagian atasnya. Contohnya ada di kalimat kedua pada gambar di atas, “Kecepatan 20 – 30 Km/Jam”. Tapi ketika dibaca dan dilafalkan lagi secara berulang, kalimat tersebut terdengar janggal. Baru kali ini saya mendengar ada kalimat himbauan yang diawali dengan kata “agar“. Padahal “agar” sendiri merupakan kata penghubung yang berarti “supaya” atau menyatakan harapan1, yang mungkin lebih tepat penggunaannya jika ada kalimat pendahulunya, bukan di awal.
Jadi, menurut saya, yang lebih cocok untuk kalimat marka di atas adalah dengan menghilangkan kata “agar”, sehingga menjadi “Jaga Jarak Aman“. Cukup. Tidak boros kata, menekankan pada himbauan atau perintah yang lebih tegas, dan yang penting lebih enak di telinga. 😀
Barangkali ada yang menemukan contoh lain terkait penggunaan kata “agar” yang kurang enak dilafalkan ini? Atau barangkali ada yang tidak setuju dengan saya?
CMIIW ya…
————————————-
Betul “Agar” itu terkesan himbauan, nasehat.
Di jalan raya ini sebaiknya menggunakan kalimat perintah, bukan nasehat.
Biar terkesan tegas, bukan hanya himbauan, maka harus dikasih tanda seru: “Jaga Jarak Aman!”
LikeLike
Gara-gara menulis posting ini, saya jadi sering melihat-lihat marka jalan tol. Dan ternyata memang tidak semua menggunakan “Agar Jaga Jarak Aman”. Saya semakin bingung, karena tidak konsisten. Sayang tidak sempat memotretnya. 😀
LikeLike