Belajar “Tilt-Shift Photography”


Bismillaah…

Sepertinya saya sudah lama tidak mem-posting “celotehan” yang “berbau-bau” fotografi. Wajar sih, si hitam bandel Nikon D70 yang biasanya menemani kemanapun saya pergi kini seakan terabaikan karena aksi “kejar tayang” yang saya lakukan. Jangankan hunting foto, tidur pun susah, duduk pun tak tenang (www.lebay.com). 😛

Baiklah, saya akan mencoba sedikit berbagi tentang salah satu tema fotografi yang sekarang sedang saya “baca-baca”, yaitu Tilt-Shift Photography.

1. Apa itu Tilt-Shift Photography?
Tilt-Shift adalah manipulasi pergeseran (shift) dan atau pemiringan (tilt) yang dilakukan terhadap lensa, relatif terhadap posisi sensor kamera. Tujuannya adalah agar dihasilkan perspektif yang “berbeda” dibanding dengan tanpa manipulasi. Disebut perspektif yang “berbeda” karena memang “hukum-hukum” dasar seperti Depth of Field (DoF) dan wide curve yang dihasilkan akan nampak “tidak wajar”. Misal: DoF yang seharusnya bernilai relatif berdasar jarak objek dengan kamera, dengan Tilt-Shift tidak selalu demikian. Agar sedikit lebih jelas, mungkin ada baiknya saya persingkat penjelasan saya melalui gambar. Yeaah… let the pictures talking 😀 . Gambar-gambar berikut ini semoga sedikit banyak dapat memberikan penjelasan bagaimana Tilt-Shift dilakukan.

2. Digunakan untuk apakah penerapannya?
Umumnya, Tilt-Shift banyak digunakan untuk memotret model miniatur atau meminiaturkan objek nyata. Jika kita memotret objek miniatur, tujuan utama yang ingin didapat biasanya adalah kedetailan hasil. Detail berarti harus diambil dengan cara close-up namun tanpa menghilangkan perspektif bentuk aslinya. Hasil yang demikian akan optimal didapatkan jika kita menggunakan manipulasi Tilt-Shift. Memang sih, jika dibandingkan dengan foto-foto arsitektur bangunan objek nyata, kita cukup menggunakan full frame sensor untuk mendapatkan hasil yang relatif tidak berubah dalam hal bentuk perspektifnya. Namun, dunia miniatur tidak sama dengan objek nyata, terutama dalam hal ukuran. Untuk ukuran yang jauh lebih kecil, kita memerlukan lensa yang cukup “wide”, aperture yang cukup lebar, dan macro focus jika kita menginginkan hasil yang cukup detail tanpa mengurangi perspektif bentuk aslinya. Hal ini dapat difasilitasi dengan lensa-lensa yang memang dikhususkan untuk keperluan Tilt-Shift seperti yang terlihat pada gambar-gambar di atas. Tapi “denger-denger” lensa-lensa tersebut harganya relatif mahal, khususnya bagi saya dengan kondisi saat ini.

3. Fake Tilt-Shift
Sebenarnya kita juga dapat memotret objek nyata dengan hasil efek seperti Tilt-Shift linier menggunakan lensa berjenis “wide-open” (wide range, dan memiliki aperture lebar). Namun sekali lagi, kondisi saya saat ini masih mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk membeli lensa seperti di atas masih di berada luar jangkauan budget saya 😀 . Nah, kebetulan saya dapat dari beberapa sumber, ternyata efek Tilt-Shift juga dapat dihasilkan secara digital menggunakan software pengolah gambar seperti Adobe Photoshop. Bagaimana caranya? Simak saja contoh langkah-langkah pembuatan efek Fake Tilt-Shift (Tilt-Shift palsu) berikut ini. FYI, versi yang saya gunakan adalah Adobe Photoshop CS3.

A. Siapkan materi gambar
Di sini saya menggunakan foto jalan raya yang POI-nya terfokus pada bus pariwisata sebelah kiri bawah. Oh ya, untuk angle pengambilan foto yang akan diberi efek Fake Tilt-Shift, sebaiknya menggunakan “high-angle” (pengambilan foto dari atas), hal ini sebagai analogi potret objek miniatur yang pada umumnya diambil dari “high-angle”.

B. Buka dan olah menggunakan Photoshop

Tekan Q untuk masuk Quick Mask Mode, hingga muncul label “Enter Quick Mask” pada jendela History.

Tekan G untuk menggunakan Gradient Tool. Pastikan mode yang dipilih adalah “Reflected Gradient”.

Tekan Shift + tombol kiri mouse dan buat garis yang ditarik dari bagian gambar yang ingin difokuskan hingga menjauh. Dalam kasus saya, saya tarik dari bagian badan bus menjauh ke arah atas.

Hingga muncul gradasi warna masking seperti berikut.

Tekan Q untuk keluar dari Quick Mask, sehingga muncul garis-garis batas gradasi masking yang akan kita terapkan.

Lalu berikan filtering efek Lens Blur dengan memilih menu Filter -> Menu -> Lens Blur.

Masukkan nilai parameter blur yang ingin didapatkan. Pada contoh saya, saya set 60 untuk radiusnya.

Tekan OK untuk mengimplementasikan filter Lens Blur dan kita kembali ke workspace.

Tekan Ctrl+D untuk menghilangkan garis batas putus-putus.

Biasanya, gambar yang dihasilkan dari Tilt-Shift adalah gambar yang mempunyai saturasi tinggi dan cukup “bright”. Sehingga kita perlu mengeset nilai kedua atribut tersebut. Pilih menu Image -> Adjustment -> Hue/Saturation atau cukup menekan Ctrl+U.

Pada kasus saya, saya set bernilai 40.

Lalu atur brightness dan contrast-nya dengan memilih menu Image -> Adjustment -> Brightness/Contrast.

Saya set 42 untuk Brightness dan 13 untuk Contrast.

Dan.. voila… berikut adalah hasil akhir dari pembuatan efek Fake Tilt-Shift.

Beberapa contoh hasil lainnya dapat dilihat di Flickr saya (http://www.flickr.com/photos/andiktaufiq).
Contoh 1
Contoh 2
Contoh 3
Contoh 4
Contoh 5

Terdapat juga tool yang dapat mengautomatisasi pembuatan efek Fake Tilt-Shift ini, kebetulan saya dapatkan yang aplikasi versi webnya di http://labs.artandmobile.com/tiltshift/.

Pada perangkat mobile pun juga telah ada, khususnya untuk platform iPhone dan Android. Info selengkapnya dapat dilihat di sini.

4. Referensi
Penjelasan lebih lengkap tentang Tilt-Shift
http://www.ephotozine.com/article/step-into-the-world-of-miniature-with-david-clapp-11285
http://www.kenrockwell.com/tech/movements.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Tilt-shift_photography

Contoh-contoh
http://www.hongkiat.com/blog/tilt-shift-photography-80-beautiful-examples-tutorials-ultimate-guide/
http://www.flickr.com/groups/tilt-shift-fakes/pool/
http://www.smashingmagazine.com/2008/11/16/beautiful-examples-of-tilt-shift-photography/

Akhir kata, terima kasih dan semoga bermanfaat.

17 thoughts on “Belajar “Tilt-Shift Photography”

  1. Kalo dari penjelasan, tilt shift itu bukannya untuk merubah DoF dari yg biasanya selalu horizontal (tegak lurus arah lensa) menjadi tidak tegak lurus? contonya kok masih horizontal ya hehe…gak searah dengan arah bus itu? maaf klo sotoy mode.

    Like

    1. Owh… iya, maaf-maaf, ternyata beda ya… Sepertinya ilmu saya masih cethek. Hehe… Baiklah, nanti diperbaiki insya Allah di tulisan yang berikutnya saja kalau ternyata saya mau nulis tentang Tilt Shift lagi. Terima kasih Mas masukannya.

      Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.