“Manusia adalah tempatnya salah dan lupa”, ungkapan tersebut memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak kejadian semisal ketika ada seorang selebritis yang “tidak sengaja” ketahuan berbuat salah, lalu dengan bangganya memohon maklum karena dia adalah manusia biasa yang bisa berbuat salah. Atau barangkali ketika ada seorang pejabat yang terkena kasus korupsi ratusan juta hingga milyaran rupiah, lalu dengan lantangnya kuasa hukum sewaannya mengatakan bahwa hal tersebut wajar mengingat terpidana juga manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan. Bahkan di dalam lirik lagu dengan judul Cintailah CInta yang dibawakan oleh salah satu grup band ternama di Indonesia, juga terdapat intisari dari ungkapan di atas, “Kita takkan bisa berlari dari kenyataan bahwa kita manusia, tempatnya salah dan lupa”. Lalu apa moral ceritanya? Continue reading Lupa